Metode Reduksi-Oksidasi


 

Komentar

  1. Pada video disebutkan bahwa iodometri adalah titrasi tidak langsung yang menggunakan iodium sebagai reduktor, dimana iodium yang dilepas akan dititrasi menggunakan larutan tiosulfat. Yang ingin saya tanyakan ialah bagaimana jika tidak terdapat larutan tiosulfat pada saat titrasi, apakah bisa diganti dengan larutan lain? Jika bisa, larutan apakah itu dan mengapa larutan itu bisa digunakan sebagai pengganti larutan tiosulfat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. baik saya akan menjawab pertanyaan dari Tiara. Jika tidak ada larutan tiosulfat pada saat titrasi maka tidak bisa digantikan. karena Iodimetri adalah titrasi redoks dengan I2 sebagai penitar. Dalam reaksi
      redoks harus selalu ada oksidator dan reduktor ,sebab bila suatu unsur bertambah
      bilangan oksidasinya (melepaskan electron ), maka harus ada suatu unsur yang
      bilangan oksidasinya berkurang atau turun (menangkap electron) ,jadi tidak
      mungkin hanya ada oksidator saja ataupun reduktor saja. Pada titrasi iodometri, analit yang dipakai adalah oksidator yang dapat
      bereaksi dengan I-(iodide) untuk menghasilkan I2, I2 yang terbentuk secara
      kuantitatif dapat dititrasi dengan larutan tiosulfat. Iodida adalah
      reduktor lemah dan dengan mudah akan teroksidasi jika direaksikan dengan
      oksidator kuat.

      Hapus
  2. Pada jenis-jenis titrasi redoks, disebutkan bahwa titrasi permanganometri ini menggunakan kalium permangat yang mana berfungsi sebagai oksidator, mengapa kalium permangat ini dapat berfungsi sebagai oksidator?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari Anita.Mengapa kalium permenganat dapat berfungsi sebagai oksidator pada titrasi permanganometri. Metode permanganometri didasarkan pada reaksi
      oksidasi ion permanganat. Oksidasi ini berlangsung dalam suasana asam, netral,
      dan alkalis, dimana kalium permanganate merupakan oksidator yang kuat sebagai
      titran. Pada permanganometri titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium
      permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan
      larutan yang sangat encer. Setetes permanganat memberikan suatu warna
      merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi. Kalium Permanganat merupakan peran oksidator
      yang paling baik untuk menentukan kadar besi yang terdapat dalam sampel dalam
      suasana asam dengan menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4).

      Hapus
  3. Pada jenis titrasi redoks bromatometri digunakan potasium bromat sebagai reduktor dan titran, dan titrasi ini dilakukan pada suhu yang panas itu mengapa dan apa yang terjadi jika titrasi tersebut tidak dilakukan pada suhu yang panas dan suasana yang tidak asam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari Indah. Bromatometri merupakan salah satu metode oksidemetri dengan dasar reaksi dari ion bromat (BrO3). Oksidasi potensiometri yang relatif tinggi dari sistem ini menunjukkan bahwa kalium bromat adalah oksidator kuat. Kalium bromat adalah zat pengoksidasi yang kuat dengan laju reaksi yang rendah. Untuk menaikkan kecepatannya titrasi dilakukan dalam keadaan panas dan dalam lingkungan asam kuat. Jika tidak dalam keadaan panas dan tidak dalam lingkungan asam yang kuat maka akan lama untuk menentukan hasil akhir titrasinya.

      Hapus

Posting Komentar