pada jurnal dijelaskan bahwa indikator yang digunakan dalam titrasi iodimetri tersebut adalah amilum, nah yg jadi pertanyaan saya adalah bagaimana cara menentukan indikator yang tepat dalam titrasi iodimetri tersebut hal apa yang mempengaruhinya dan indikator apa saja yang biasanya digunakan dalam titrasi iodimetri vitamin c selain amilum?
Pada video disebutkan bahwa dalam jurnal referensi penentuan kadar vitamin c dengan titrasi iodimetri dilakukan dengan sampel buah mangga dengan tingkat kematangan yang berbeda-beda, yang ingin saya tanyakan ialah mengapa penentuan kadar vitamin c dilakukan pada sampel buah mangga dengan tingkat kematangan yang berbeda-beda dan bagaimana pengaruh dari tingkat kematangan buah terhadap kadar vitamin c dalam buah tersebut?
Penentuan kadar vitamin C ditentukan dengan cara menggunakan titrasi iodimetri, pada jurnal tersebut contohnya pada buah mangga untuk dapat mengetahui kadar vitamin C digunakan metode titrasi iodimetri. Mengapa metode ini dipilih dan tetap digunakan jika pada jurnal lain dikatakan bahwa metode iodimetri ternyata tidak efektif untuk mengukur kandungan vitamin C dalam bahan pangan, hal tersebut disebabkan karena adanya komponen lain selain vitamin C yang juga bersifat pereduksi?
Pada video disebutkan bahwa, buah mangga yang matang memiliki kadar vitamin c yang lebih tinggi dibanding buah mangga yang mengkal dan buah mangga yang kelewat matang. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? apa yang terjadi ketika buah mangga matang sehingga terkandung kadar vitamin c yang lebih tinggi? apakah ada zat lain dalam buah mangga yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kadar vitamin c dalam buah mangga?
pada jurnal dijelaskan bahwa indikator yang digunakan dalam titrasi iodimetri tersebut adalah amilum, nah yg jadi pertanyaan saya adalah bagaimana cara menentukan indikator yang tepat dalam titrasi iodimetri tersebut hal apa yang mempengaruhinya dan indikator apa saja yang biasanya digunakan dalam titrasi iodimetri vitamin c selain amilum?
BalasHapusPada video disebutkan bahwa dalam jurnal referensi penentuan kadar vitamin c dengan titrasi iodimetri dilakukan dengan sampel buah mangga dengan tingkat kematangan yang berbeda-beda, yang ingin saya tanyakan ialah mengapa penentuan kadar vitamin c dilakukan pada sampel buah mangga dengan tingkat kematangan yang berbeda-beda dan bagaimana pengaruh dari tingkat kematangan buah terhadap kadar vitamin c dalam buah tersebut?
BalasHapusPenentuan kadar vitamin C ditentukan dengan cara menggunakan titrasi iodimetri, pada jurnal tersebut contohnya pada buah mangga untuk dapat mengetahui kadar vitamin C digunakan metode titrasi iodimetri. Mengapa metode ini dipilih dan tetap digunakan jika pada jurnal lain dikatakan bahwa metode iodimetri ternyata tidak efektif untuk mengukur kandungan vitamin C dalam bahan pangan, hal tersebut disebabkan karena adanya komponen lain selain vitamin C yang juga bersifat pereduksi?
BalasHapusPada video disebutkan bahwa, buah mangga yang matang memiliki kadar vitamin c yang lebih tinggi dibanding buah mangga yang mengkal dan buah mangga yang kelewat matang. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? apa yang terjadi ketika buah mangga matang sehingga terkandung kadar vitamin c yang lebih tinggi? apakah ada zat lain dalam buah mangga yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kadar vitamin c dalam buah mangga?
BalasHapus